Sunday 31 August 2014

Batin yg MeLepas,

Batin yg MeLepas,
Selalu Hidup Bebas.
Ada cara menangkap monyet yg unik. Kelapa muda utuh dilubangi cukup sebesar masuknya tangan monyet yg ramping.
Lalu masukkan beberapa butir kacang kulit kedalamnya.
Jika ada monyet yg masukkan tangannya kedalam kelapa itu lalu menggenggam kacangnya maka tangannya sudah tak bisa keluar karena genggaman tangan itu lebih besar dari lubang kelapa tadi.
Lalu pemasang perangkap itu tinggal menangkap si monyet malang dengan mudah karena cukup berat bagi monyet mengangkat kelapa yg menyangkut ditangannya.
Pertanyaannya kenapa monyet itu tidak melepaskan genggamannya agar bisa terlepas dari jebakan kelapa itu? Karena monyet itu tidak mau kehilangan kacangnya.
Refleksi cerita itu penting bagi kita sebagai manusia untuk direnungkan...
Seberapa sering kita sebagai manusia juga menderita karena hidup kita "terperangkap" tidak mau "melepas" yg membuat kita menderita akibat yang kita buat sendiri?
Jika monyet menggenggam erat "kacang", maka manusia menggenggam "ego".
Banyak hal yg membuat kita sedih, kecewa, iri, dengki, benci, marah, dendam. Tapi kita tetap bertahan tidak mau melepaskan genggaman dari ego.
•Semakin erat genggaman kita,
Semakin kuat penderitaannya.
Menggenggam erat ego kita,
Hanya akan menuai derita.
•Apa yg Datang tak bisa diHindari,
Apa yg Pergi tak bisa diHalangi.
Semua yg "Datang" pasti "Pergi"
Batin yg MeLepas, Selalu Hidup Bebas.

No comments:

Post a Comment