Thursday, 29 May 2014

Memahami batin

Dalam praktik meditasi , kita berlatih untuk mengembangkan penyadaran murni sehingga kita akan senantiasa sadar .
Berlatih dengan energi dan kesabaran , batin bisa menjadi teguh .
Kemudian , fenomena indra apa pun yang kita alami , baik menyenangkan ataupun tak menyenangkan dan apa fenomena batin pun seperti reaksi kegembiraan dan kekecewaan , kita akan bisa melihatnya dengan jernih .
Fenomena adalah satu hal , dan batin adalah hal lainnya .
Mereka adalah hal yang terpisah . Ketika sesuatu berkontak dengan batin dan kita menjadi senang karenanya , kita ingin mengejarnya .
Ketika sesuatu tidak menyenangkan , kita ingin lari darinya .
Ini bukanlah melihat batin , melainkan mengejar -ngejar fenomena .
Fenomena adalah fenomena , batin adalah batin .
Kita harus memisahkan mereka dan mengenali apa batin itu dan apa fenomena itu .
Barulah kita bisa tenteram . Ketika seseorang berbicara kasar kepada kita dan kita marah , itu berarti kita terkelabuhi oleh fenomena dan mengejar mereka ,
batin tertangkap oleh obyek nya dan mengikuti suasana hatinya .
Tolong pahami bahwa semua hal yang kita pahami diluar dan didalam batin ini hanyalah tipuan .
Mereka tidaklah pasti atau nyata , dan ketika kita mengejar mereka , kita kehilangan jalan kita .
Buddha ingin kita bermeditasi dan melihat kesejatian mereka , kesejatian dunia .
Dunia adalah fenomena enam indra ,
fenomena adalah dunia . Jika kita tidak memahami Dhamma , jika kita tidak mengetahui batin , dan tidak mengetahui fenomena , maka batin dan obyek - obyeknya menjadi tercampur aduk .
Kemudian kita mengalami derita dan merasa batin kita menderita .
Kita merasa batin kita berkelana , tak terkendali mengalami berbagai kondisi tidak bahagia , berubah menjadi berbagai keadaan .
Sebenarnya bukan itulah yang terjadi :
tidak ada banyak batin , melainkan banyak fenomena .
Namun jika kita tidak sadar akan kita sendiri , kita tidak tahu batin kita , sehingga kita mengikuti hal - hal ini .
Orang bilang ,
" Batinku sedih " ,
" Batinku tidak bahagia ",
" Batinku kacau balau ".
Tapi sebenarnya tidak demikian .
Batin bukanlah apa - apa ,
namun kotoran batinlah yang begitu .
Orang - orang pikir batin mereka tidak nyaman atau tidak bahagia , namun sesungguhnya batin adalah hal yang paling nyaman dan bahagia .
Ketika kita mengalami berbagai keadaan yang tidak memuaskan , itu bukanlah batin .
Catat ini :
ketika nanti anda sedang mengalami hal - hal ini , ingat ,
" Ajahn Chah bilang , ' Ini bukanlah batin ' "
Kita berlatih untuk menjangkau batin ..batin yang " tua " .
Batin orisinil ini tak terkondisi .
Didalamnya tiada baik atau buruk , panjang atau pendek , hitam atau putih .
namun kita tidak puas menetap dengan batin ini , karena kita tidak melihat dan memahami segala sesuatu dengan jernih .
Dhamma berada diluar kebiasaan batin yang biasa .
Sebelum kita berlatih dengan baik , kita mungkin mengelirukan yang salah sebagai benar dan yang benar sebagai salah .
Jadi adalah penting untuk mendengarkan ajaran untuk mendapatkan pemahaman Dhamma dan mampu mengenali Dhamma dalam batin kita sendiri .
Kebodohan ada dalam batin .
Kecerdasan ada dalam batin .
Kegelapan dan khayalan berada dalam batin .
Pengtahuan dan pencerahan berada dalam batin .
Ini seperti piring kotor , dirumah anda yang dinodai dengan lemak dan kotoran .
Dengan sabun dan air untuk mencucinya , anda bisa menyingkirkan kotorannya .
Ketika kotoran lenyap ,Anda mendapatkan piring atau lantai yang bersih .
Disini , yang ternoda adalah batin .
Ketika kita berlatih dengan benar , hal yang bersih ditemukan , seperti halnya lantai kotor yang dibuat bersih .
Ketika kotoran disikat habis , maka kondisi pun muncul .
Hanya kotoranlah yang menututupinya .
Batin dalam keadaan alaminya , batin sejati , adalah sesuatu yang stabil dan tak ternoda .
Batin terang dan bersih .
Batin mrnjadi terselimuti dan terkotori karena batin bertemu dengan obyek - obyek indra dan menjadi terpengaruh oleh obyek - obyek tersebut lewat suka dan tidak suka .
Ini bukan berarti batin secara alaminya ternoda , namun batin hanya belum mantap dalam Dhamma , sehingga fenomena bisa mencemarinya .
Sifat batin orisinil tidaklah tergoyahkan .
Batin orisinil itu , hening .
Kita tidak hening karena kita bergejolak oleh obyek - obyek indra , dan kita berarhir sebagai budak keadaan batin yang ber ubah - ubah .
Jadi praktek sesungguhnya berarti mencari jalan pulang kebatin orisinil kita , batin yang " Tua " .
Praktik menemukan rumah lama kita , batin orisinil yang tak goyah dan tak berubah mengikuti berbagai fenomena .
Batin orisinil bersifat damai sempurna ,
itu adalah sesuatu yang sudah di dalam kita .
~ Ajahn Chah ~

Tuesday, 27 May 2014

INNER BEAUTY

INNER BEAUTY

Suatu sore seorang anak gadis berkata kepada ibunya: "Ibu, ibu selalu terlihat cantik. Aku ingin sepertimu. Beritahulah aku caranya."
Dengan tatapan lembut dan senyum kasih, sang ibu menjawab, "Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang santun, lembut dan baik.
Untuk lesung di pipi, tebarkanlah senyum kasih yang tulus kepada siapa pun.
Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain.
Untuk tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk sesamamu yang membutuhkan.
Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang lain kepadamu.
Untuk wajah putih bercahaya, bersihkanlah kekotoran batin-mu.
Anakku, janganlah mendambakan atau membanggakan akan kecantikan fisik, karena itu akan pudar oleh waktu. Kecantikan hati dan perilaku tidak akan pudar, walaupun oleh kematian. Janganlah berdandan berlebihan, karena itu hanya dilakukan oleh mereka yang tidak percaya diri.
Anakku….
Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah.
Jika kamu SALAH, maka kamu tidak berhak marah.
Kesabaran dengan keluarga adalah KASIH.
Kesabaran dengan orang lain adalah HORMAT.
Kesabaran dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN.
Kesabaran & ketulusan dengan Tuhan adalah IMAN.
Jangan terlalu mengingat kesusahan masa lalu, karena itu akan membawa AIR MATA.
Jangan terlalu memikirkan kesusahan masa depan, karena itu akan mendatangkan KETAKUTAN.
Jalani hidup saat ini dengan senyum kasih, karena hal itu akan membawa KECERIAAN dan KEBAHAGIAAN.
Setiap lika-liku menjalani hidup ini bisa membuat kamu merasa pedih atau menjadi lebih baik. Setiap masalah yang timbul bisa menguatkan atau menghancurkan dirimu. Pilihan ada di tanganmu, apakah kamu akan memilih menjadi korban (the loser) atau pemenang (the winner).
Carilah hati yang indah, bukan wajah yang cantik. Yang cantik tidak selalu baik, tapi yang baik akan selalu indah.

Buddha Picture

Thursday, 8 May 2014

MENERIMA KRITIK

Rasa manis adalah penyakit, rasa pahit adalah obat.” Pujian mirip dengan rasa manis, bila berlebihan dapat menyebabkan penyakit; sedang kritik mirip dengan pil pahit ataupun suntikan yang terasa sakit namun dapat menyembuhkan penderitanya. Kita harus memiliki keberanian untuk menerima kritik dengan baik, bukannya malah takut padanya.

“Keburukan yang kita temukan pada orang lain adalah pantulan dari perangai diri pribadi kita sendiri.”

Kehidupan pribadi seseorang manusia maupun keadaan sekitarnya dan dunia merupakan pantulan dari pikiran-pikirandan kepercayaan manusia sendiri. Semua manusia adalah cermin bagi diri mereka sendiri. Semua manusia memandang dunia berserta orang-orang dan benda-benda seperti melihat pada cermin yang memantulkan kembali bayangan diri mereka sendiri.

Selanjutnya> Uruslah Urusanmu Sendiri